Mantap! Anggota DPR Gerindra Ungkap Fakta-Fakta Kapolda Jabar Mengerahkan GMBI untuk Imbangi Massa FPI

Anggota dpr dari fraksi gerindra sodik mudjahid, mengatakan dalil - fakta aksi polda jabar yang dinilai tidak adil dan juga membela salah satu pihak, berkaitan dengan kejadian di bandung dan juga sebagian kota di jawa barat.

bagi sodik, kapolda jabar mengundang sebagian ormas buat memohon massa mengimbangi massa fpi pada hari kamis (12/1) dan juga cuma gmbi bagaikan binaan kapolda yang muncul. memfasilitasi apel pagi gmbi di taman mapolda jabar satu hari saat sebelum kejadian, kata sodik, di jakarta, selasa (17/1).

pada hari peristiwa ialah hari kamis, lanjut ia, polisi membiarkan terdapatnya anggota dan juga simpatisan gmib bawa balok dan juga senjata tajam. sementara itu, uu darurat melarang perihal tersebut dan juga itu tidak setimpal protap polri.

tidak hanya itu, pada hari peristiwa, polisi melaksanakan pembiaran intimidasi, perkataan penghinaan, penganiayaan, dan juga pengrusakan mobil oleh oknum gmbi. kapolda jabar membiarkan aksi gmbi berlangsung sampai malam hari melebihi batasan waktu jam 18. 00 waktu indonesia barat (WIB) yang diatur oleh uu, dan juga polisi jabar baru membubarkan gmbi sehabis didesak oleh fpi, " ucapnya.

bagi wakil kepala komisi viii itu, kapolda jabar pula terencana menengok anggota gmib yang jadi korban di tasikmalaya, walaupun perlu waktu dekat 3 jam ke buat menggapai posisi.


sedangkan, para korban kebrutalan oknum gmbi di pihak ulama dan juga santri yang
dirawat di rsal islam, tidak ditengok kapolda, sementara itu jaraknya hanya 10 menit.

jarak mapolda dan juga rsai angkatan laut (AL) islam cuma 10 menit karna berposisi di jalur yang sama ialah jalur soekarno - hatta, ucapnya.


oknum fpi yang diprediksi pelakon peluluhlantahkan posko gmbi di bogor juga langsung ditangkap dan juga diperuntukan terdakwa. sebaliknya oknum gmbi dan juga simpatisannya yang melaksanakan pengeroyokan dan juga penganiayaaan ulama dan juga santri di depan mapolda jabar tidak ditindak, tidak ditahan, dan juga hingga saat ini tidak terdapat uraian dari mapolda jabar.

bukan cuma itu, tambah sodik, terdapat kesengajaan pemihakan opini dimana kahumas polda jabar berperan melawan hukum dan juga melawan instruksi kapolri yang melarang membikin berita hoax.

humas polda jabar menuliskan berita hoax diwebsite ataupun fanpage yang mengatakan kalau pw muhamadiyah jabar menuduh dan juga mengancam aksi fpi yang anarkis (yang setelah itu dibantah oleh pw muhamadiyah).

sejalan dengan ketidakadilan ini, humas polda jabar pula tidak melaksanakan protap mapolri yang menggelar konfrensi pers tentang rentetan kejadian tersebut.

dengan fakta - fakta ketidakadilan ini, hingga teruji kalau kapolri telah salah menunjuk irjen anton charlian bagaikan kapolda jabar yang tindakannya berlawanan dengan tugas utama polri, ialah menghasilkan keamanan dan juga proteksi kepada segala elemen warga, ucapnya.

sodik menuturkan, bila ini dibiarkan, hingga amat beresiko untuk kehidupan berbangsa dan juga bernegara. sampai - sampai layak bila kapolri tito yang lagi berupaya membangun polri yang berintegritas dan juga handal mengecek terlebih lagi mencopot irjenpol anton charliwan bagaikan kapolda jawa barat.





(sumber: http:// www. portal- islam. id/2017/01/mantap-anggota-dpr-gerindra-ungkap. html )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.