Jangan Terlalu Mudah Memvonis Seseorang, Karena Bisa Jadi Yang Kamu Lihat Hanya Cuplikan Dari Realita

Menghakimi teman dengaan adil amatlah sukar, kita banyak sekali menghakimi orang dengan mulut kita tanpa mengenali kondisi sesungguhnya karna seluruh hendak menuju kepada gosip yang amat merugikan teman .

bukan kebaikan yang hendak didapatkan bila kita menvonis teman , malah tenaga negatif hendak tertarik ke diri kita, pahala ibadah kita sepanjang ini hendak tersedot ke teman yg kita bicarakan tersebut, dan juga ujungnya kita hendak risau menempuh hidup ini.

terlebih cerita yang kalian ceritakan terhadap teman belum tentu benar, karna kerap kali seorang yang tetap menghakimi teman bersalah hendak berdialog lebih tanpa ketahui realita yang sesungguhnya.
neraka bukan urusanmu karna belum tentu surga jadi tempatmu

bila pikiranmu dipadati buat menghitung ketiadaan teman tiap hari, hingga tidak terdapat ruang dipikiranmu buat menghitung ketiadaan diri seorang diri. kesimpulannya tidak terdapat waktu bagimu buat tingkatkan kapasitas diri karna padat jadwal menghitung teman tiap hari…! ”

ketahuilah bahwasannya membicarakan keburukan teman merupakan perihal yang merugi, karena energimu hendak terkuras bila dari bangun tidur sudah membicarakan aib teman .

otakmu tidak hendak memiliki ruang buat berpikir gimana triknya jadi orang yang subur, gimana trik belajar yang baik, gimana trik berbisnis yang dapat tingkatkan profit, gimana trik mendidik anak dan juga membina ikatan keluarga yg harmonis, dll.

yang kalian ketahui cuma menghakimi teman , sementara itu neraka bukan urusanmu karna belum tentu surga jadi tempatmu.
lisan itu dapat menembus apa yang tidak dapat ditembus oleh pandang
[sumber gambar: fau2i. blogspot. com]

lisan itu dapat menembus apa yang tidak dapat ditembus oleh pemikiran kita, tanpa kita sadari sering - kali celotehan kita sanggup membikin hati seorang perih. lisan kita pula jadi tolak ukur gimana karakter kita dalam berlagak pada sesama.

seorang dapat dikatakan baik bila tindakannya yang berupakan suatu kalimat sanggup terpelihara, sanggup mengendalikannya saat sebelum terucap, karna mulutmu merupakan harimaumu.
sindiran merupakan kepedulian yang tertunda
[sumber gambar: islamidia. com]

haduhhhh…. yok opo iki rek? ! sindiran merupakan kepedulian yang tertunda, tetapi orang yang betul - betul hirau tidak hendak membiarkanmu hidup dalam kesalahan yang berkepanjangan.

dia tidak hendak menunda buat memberitahukan letak kesalahanmu, bukan malah bersuara lantang menyindir semau hati dihadapan teman . kemudian apakah menyindir sama hukumnya dengan menggunjing?

bagi kaca mata islam sebagaimana yang telah tercantum dalam novel al - fiqhu al - islamwa adillatuhu yang dikarang oleh dokter. wahbah zuhaili, dia menarangkan kalau “segala kasus bergantung tujuan dan juga niatnya” sebagimana pula sabda rasullullah saw “innamal a’malu bin - niyat” yang maksudnya “segala suatu itu bergantung niatnya”.

jadi intinya merupakan bila niatmu benar pastinya kalian tidak hendak membetulkan suatu yang menurutmu salah memakai trik yang salah. karna menyindir bukan trik yang benar buat memberitahukan kesalahan teman .
berusahalah buat tidak berdialog kotor kepada teman , karna maaf aja tidak cukup membetulkan semuanya
[sumber gambar: islamidia. com]


kita diberi karunia otak dan juga hati oleh allah supaya dapat berfikir dalam berperan, supaya dapat merasakan akibat dari aksi yang kita jalani.

salah satunya merupakan melindungi lisan kita buat tidak berdialog kotor, karna melindungi buat tidak berdialog sembarangan merupakan tanggung jawab kita bagaikan insan yang sudah diberi taggung jawab otak dan juga hati.

memohon maaf kala kita menyakiti hati teman benar suatu jembatan buat dapat memperbaikinya, namun kita tidak ketahui apakah dibawah jembatan itu ada sungai yang dangkal ataupun malah kebalikannya.
belum tentu kala perkataan maaf itu dapat mengobati berulang cedera yang sudah terjalin, karna kita tidak dapat mengukur seberapa besar ketabahan hati seserang.

dan juga karena seperti itu kita dituntut buat senantiasa tidak berdialog kotor kepada teman karna kata maaf aja kadangkala tidak dapat memperbaikinya dengan kilat.
bedakan antara pantat dan juga mulut!

secara kasat pendegaran bisa jadi kita hendak terasa aneh kala mendengar kalimat “bedakan antara pantat dan juga mulut! ”. namun ini cuma ibarat aja buat orang - orang yang benar kurang suka melindungi omangannya.

perumpamaannya merupakan kala seorang mau keluarkan angin dia masih memikir terlebih dulu apakah disekelilingnya terdapat orang ataupun tidak, demikian juga pula dengan mulut karna bahwa tidak tidak hendak terdapat kelainannya antara mulut dan juga pantat.

bila pantat aja masih dapat melihat - lihat kondisi buat membuang angin, hingga mulutpun harusnya jauh lebih dapat mengatur kondisi saat sebelum terucap jadi suatu kalimat.
jangan hingga terasa lebih baik dari pada teman , namun terasa baiklah

dan juga inilah salah satu aspek kenapa kita kerap memvonis dan juga menghakimi kedaan teman dengan semau hati, kerap kali kita terasa lebih baik. apakah terasa lebih baik itu dilarang?

iya terasa lebih baik itu benar tidak boleh, karna watak tersebut mampu menghantarkan kita kepada watak kurang baik yang lain serupa terasa diri kita lebih besar, terasa lebih berwewenang dan juga terasa lebih dari segala - galanya.

karna watak serupa seperti itu yang hendak menjerumuskan kita pada watak kesombongan diri dan juga senantiasa terasa benar seorang diri, namun terasa baiklah kita dalam bawa diri.







(sumber: http:// humairoh. com/jangan-terlalu-mudah-memvonis-seseorang-karena-bisa-jadi-yang-kamu-lihat-hanya-cuplikan-dari-realita/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.